Tuesday, June 12, 2007

MENJADI LILIN

Ada banyak fenomena yang aneh yang bergulir terus di tengah masyarakat. Sebagian orang mati-matian ingin belajar sebagian lagi mati-matian ingin berhenti belajar. Terus belajar adalah salah satu prasyarat dalam membangun desa pengetahuan yang sustainable. Bagaimana caranya agar upaya untuk terus belajar dapat tumbuh dan berkembang di desa pengetahuan.
Salah satu program yang digulirkan di Desa Kita adalah membangun rumah pengetahuan atau perpustakaan. Sekarang bagaimana caranya untuk mengubah a house menjadi a home. Bagaimana menjadikan perpustakaan tempat yang nyaman untuk belajar, tanpa paksaan.
Salah satu prasyarat untuk membangun sebuah home adalah kepemilikan. Kepemilikan yang dimaksudkan disini bukan kepemilikan hukum, tapi keinginan untuk memelihara yang dilandaskan pada cinta kasih. Untuk sampai ke taraf tersebut maka anak-anak sekolah dan guru perlu dilibatkan dalam proses pembangunan perpustakaan. Ada banyak bentuk keterlibatan yang dapat dikembangkan dari mulai ikut mengusulkan buku, menjadi pengurus dan ikut memelihara dan terlibat dalam operasionalisasi perpustakaan.
Perpustakaan Desa Kita diberi nama Perpustakaan SD Mekar Jaya. Koleksi buku mencapai 4000 koleksi yang mencakup berbagai isu seperti buku pelajaran sekolah, referensi, koleksi agama, koleksi kuliner, koleksi pertanian dan lain sebagainya. Sebagian dari buku-buku tersebut merupakan usulan penduduk Desa Mekar Jaya yang dirangkum dalam beberapa pertemuan.
Dalam proses pembangunan fisik, penduduk desa Mekar Jaya dilibatkan sebagai bagian dari tenaga kerja pembangunan perpustakaan dan juga bangunan-bangunan lainnya. Dalam pembangunan isi dari perpustakaan, dikerahkan sejumlah murid yang tergabung dalam program pustakawan cilik. Kepada mereka diberikan juga kesempatan untuk mengenal cara klasifikasi buku, membuat kantong kartu, menyampul buku. Tujuan dari kegiatan-kegiatan tersebut agar mereka lebih mencintai buku-buku yang ada. Selanjutnya dibuat program majalah dinding yang pengelolaannya dilakukan pula oleh para murid dibawah bimbingan seorang guru. Dalam proses operasionalisasi perpustakaan, para pustakawan cilik terlibat secara bergilir untuk melaksanakan operasionalisasi perpustakaan. Sementara itu pengurus perpustakaan terdiri dari kepala sekolah dan beberapa orang guru. Keterlibatan diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan rasa cinta diharapkan mendorong timbulnya kepemilikan. Kepemilikan pada akhirnya akan mendorong sustainability keberadaan perpustakaan.
Problema terbesar lainnya selain kepemilikan adalah keuangan. Entah seberapa besar keinginan untuk berkembang tanpa ada dukungan finansial akan sulit dilaksanakan. Sejauh ini telah dirancang program sederhana untuk dukungan keuangan bagi perpustakaan yang bersumber dari pengelolaan perpustakaan itu sendiri. Tentunya jumlah tersebut masih terbatas. Untuk sementara pengembangan memang masih berada dalam bagian dari program. Ke depan, bila program perekonomian telah bergulir akan ada subsidi silang dari program tersebut untuk perpustakaan. Mudah-mudahan mereka tidak membacanya sebagai salah satu bentuk pajak tambahan. Rancangan keuangan memang akan mudah dilaksanakan di atas kertas, namun sulit dilaksanakan. Mudah-mudahan semua berjalan sesuai dengan rencana. Satu harapan kecil yang terselip di benak ini adalah kesediaan Pemda untuk membantu keuangan agar sustainability terjaga.
Sejauh ini perpustakaan telah berdiri selama 6 bulan dan telah dioperasionalisasikan, jumlah pengunjung masih dalam taraf yang relatif menengah. Dalam lomba kue yang dilaksanakan antara Ibu PKK, pemenangnya adalah orang yang belum pernah membuat kue, tapi hanya mengikuti resep yang tertera di salah satu buku kuliner yang tersedia di perpustakaan. Pak Kepala Desa juga dengan piawai berdebat soal tanaman jarak yang akan konon katanya akan ada investor dari kota. Pengetahuan tersebut diperoleh pak Kades dari buku tentang tanaman jarak yang tersedia di Perpustakaan. Majalan Dinding sudah terbit 2 x dan tampaknya masih membutuhkan dorongan untuk terus berkembang, baik dalam tampilan maupun dalam frekuensi penerbitan.
Ada banyak harapan yang timbul dari program di Desa Kita. Pemenuhan harapan hanya bisa tercipta bila ada koordinasi, dan bukan kecaman. Lebih baik menyalakan lilin daripada mencela kegelapan.

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home