Thursday, September 06, 2007

VALENTINE, CITARASA, BOGARASA ATAU SINAR MEKAR?

Lembaga usaha kue kering disambut hangat oleh mereka. Kami hanya memfasilitasinya dengan penjelasan secara umum sebuah cikal bakal lembaga komersial, mulai dari divisi perencanaan sampai pemasaran serta penjelasan tugas-tugas pokok masing-masing divisi. Nah selanjutnya mereka sendiri yang berjalan. Terlihat ada kemandirian dengan penunjukkan ketua secara langsung dan demokratis juga anggota yang menangani masing-masing divisi itu. Memang, mereka agak canggung dan malu bahkan sempat menolak ketika namanya dicalonkan tapi semangat dan motivasi yang tinggi untuk maju dari keadaan mereka sebelumnya maka semunya itu luntur. Alhasil, terbentuklah lembaga usaha kue kering yang sederhana tapi punya target yang jelas. Sang ketua langsung menetapkan pertemuan selanjutnya agar dapat dibicarakan, jenis kue apa yang mereka akan produksi, branding, packing sampai harga yang akan dijual. Diskusi ini cukup berjalan agak panjang karena setiap ibu-ibu punya opini masing-masing, mereka harus menentukan nama apa yang cocok dari pilihan “Valentine”, “Citarasa”, “Bogarasa” atau “Sinar Mekar”. Atau harga yang bervariasi mulai dari 11.900 – 19.000 rupiah. Mereka juga sepakat, keuntungan yang sudah ada dari penjualan kue kering hasil lomba kepada ibu-ibu Pipebi dapat menjadi modal bersama untuk memulai. Bahkan lebih dari itu, mereka juga punya komitmen bersama untuk memberikan kontribusi masing-masing 20ribu/orang sebagai tambahan modal.
Menurut Etienne Wengger dalam buku Cultivating Communities of Practice tahun 2002, dari ketujuh prinsip dalam Communities of Practices, apa yang sudah dilakukan oleh ibu-ibu Mekarjaya, sudah memasuki tahap ketiga. Dimana setiap peserta telah menggambil partisipasi dan komitmen mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Ketika diwawancarai ibu ketua lembaga mengaku bahwa kelompok usaha yang sudah terbentuk bukan saja profit oriented tapi juga dapat menyatukan social oreinted atau terjadi ikatan emosional antar ibu-ibu, dia percaya bahwa faktor inilah yang dapat menentukan keberlangsungan lembaga ini. Disamping itu anggota lainnya juga menyampaikan bahwa produk mereka bukan saja harus diminati di tingkat Mekarjaya, kecamatan Cimahi, kabupaten Cirebon atau Propinsi Jawa Barat bahkan harus sampai bisa menembus pasar global. Suatu mimpi yang tidak mungkin tidak terjadi. Maju terus ibu-ibu!

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home