Monday, September 03, 2007

THE FIELD OF HOPE

Bola sudah mulai bergulir. Program Desa Kita sudah memasuki tahap pengembangan ekonomi desa. Ibu-ibu diharapkan menjadi tulang punggung. Wajar saja karena Bapak-Bapak di Desa Mekar Jaya merantau ke Jakarta, sehingga populasi terbesar terdiri dari Ibu-Ibu. Penganan kering adalah potensi yang ada di hampir seluruh wilayah Jawa Barat dan membuat kue kering juga menjadi salah satu potensi yang ada di Desa. Masalah berikutnya adalah bagaimana meyakinkan mereka bahwa mereka juga bisa, sebagaimana halnya ibu-ibu lainnya.
Untuk menimbulkan harapan, semangat dan minat, dilakukan lomba kue kering dengan menggunakan resep yang mereka miliki. Ada yang mengambil dari Perpustakaan, namun ada pula yang mengambil dari khazanah Pribadi. Lomba dilakukan untuk memenangkan piala Ibu Bupati. Lomba tersebut memberikan mereka pengalaman dalam membuat kue. Pengalaman adalah bagian yang sangat penting dalam mengembangkan pengetahuan.
Berbekal pengalaman tersebut, Ibu-ibu diberikan kesempatan untuk menjual hasil jerih payahnya di perayaan Ulang Tahun lembaga. Hasilnya, cukup untuk standar desa, namun masih memerlukan peningkatan, khususnya dari proses maupun rasa. Namun tujuan untuk membangun harapan, semangat dan minat sudah mulai bertumbuh, karena Ibu-ibu berulang kali menanyakan kapan program akan berlanjut.
Upaya kedua dilakukan dengan mengundang tenaga ahli. Dixon menyebut upaya ini sebagai transfer of knowledge dari ahli. Untuk itu diundang Ibu-ibu dari Natural Cooking Club untuk mengajarkan proses pembuatan yang baik, benar dan bersih. Lengkap dengan celemek dan topi ala juru masak hotel berbintang lima, mereka bekerja dalam kelompok mengikuti setiap langkah yang diajarkan. Sebelumnya mereka juga diberikan kelas motivasi dan cara penghitungan sederhana bisnis kue kering. Lama pelatihan berlangsung 2 hari dan mencakup pula pengemasan kue. Hasilnya, sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, namun untuk berjaya di pasar masih memerlukan sentuhan lainnya. Berangkat dari sini diputuskan untuk membentuk Community of Practice kue di desa.
Terkait dengan hal tersebut, kembali rombongan kami berangkat ke desa untuk melaunch community of practice yang pertama. Targetnya CoP akan dilaksanakan 2 minggu sekali. Hasil dari CoP 1, sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda keberanian untuk mencoba-coba hal yang baru. Sebelum mereka memasuki CoP yang kedua mereka diberi peluang untuk mengikuti pameran kue di wilayah sekitar yang diadakan oleh Pemda. Tidak terlalu banyak yang diimpikan dari pameran, selain membangun ladang harapan.

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home