Thursday, July 05, 2007

STARLET

Elis nama panggilannya. Elis adalah salah satu wartawati cilik yang terlibat dalam program Desa Kita. Dia hadir di hadapan saya dan berkata: "Elis dan teman-teman mau mengucapkan terima kasih pada kantor Ibu. Rasanya seperti mimpi, Elis sekarang sudah diminta untuk menjadi penyiar di salah satu radio. Awalnya Elis jadi MC untuk suatu acara. Radio tersebut langsung mengajak Elis untuk bekerja jadi penyiar. Elis senang sekali."
Sedetikpun Elis tidak memberi peluang untuk disela. Luapan kegembiraan yang penuh di dada tumpah ke dalam tutur yang mengalir.
Tak lama kemudian Elis bersama dengan 2 peserta dari Desa Manding dan Desa Ilepadung naik ke panggung dalam rangka menyampaikan ucapan terima kasih kepada lembaga tempat saya bekerja. Dua lainnya berbicara dalam bahasa Indonesia yang disisipkan logat dan kosa kata daerah masing-masing. Ketika tiba pada giliran Elis, dia berdiri dengan pasti memandangi hadirin dan sebuah puisi meluncur dan mengalun dari bibirnya. Puisi yang dibuatnya sendiri dan disampaikan dengan penuh rasa ketulusan sehingga membuat mata sebagian hadirin berkaca-kaca. Tepuk tangan yang panjang menyambut bagian akhir dari puisi Elis.
Kebahagiaan yang tidak terbayarkan oleh segala kebendaan di dunia ini adalah ketika sebuah bintang kecil lahir dari program Desa Kita. Bintang yang diharapkan dapat menerangi dan memotivasi anak-anak lain di desa-desa lain. Sebuah bintang yang entah seberapa kecil, tapi tetap menjadi cahaya dalam kekelaman malam. Sebuah bintang kecil sebagaimana digambarkan oleh Gareth Lancaster dalam bagian puisinya yang sederhana:

Look at the stars,
Way up there,
So very far away.
High in the sky,
They shine so white,
And never seem to stray
A starlet was the birthday present for the organization.

Labels: ,